reisumut.com
Medan. Di tengah pelemahan ekonomi nasional, pembangunan rumah subsidi terus digenjot. Realestat Indonesia (REI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memastikan target 7.500 unit rumah subsidi tahun ini terus berjalan. "Ya, fokus kami menggenjot realisasi 7.500 unit rumah subsidi di Sumut tahun ini," ujar Ketua DPD REI Sumut, Umar Husin menjawab MedanBisnis di Medan, Selasa kemarin.
Menurut Umar, seluruh anggota REI yang membangun rumah subsidi, dipastikan tetap bertahan meskipun tantangan pelemahan ekonomi semakin kuat. Bukti konsistensi para developer REI, sebutnya, adalah dengan berhasilnya dibangun 4.500 unit hingga Agustus 2015. Karenanya, sisa 3.000 unit dari target 7.500 unit rumah subsidi, menurut Umar adalah bukan hal mustahil untuk dicapai.
"Menyisakan sekitar tiga bulan lagi habis tahun ini, kami terus fokus merealisassikan target rumah subsidi," katanya.
Umar mengatakan beberapa alasan developer REI fokus merealisasikan target, antara lain karena faktor permintaan rumah subsidi yang cukup tinggi.
Menurutnya, masyarakat "berlomba" di tahun ini membeli rumah. "Ya, tahun ini memang saat yang tepat membeli rumah sendiri," katanya.
Alasan kedua, lanjutnya, adalah cukup banyaknya kemudahan membeli rumah subsidi lewat mekanisme KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), seperti bantuan uang muka, uang muka yang relatif terjangkau, dihapusnya PPN 10%, penurunan bunga suku KPR FLPP menjadi 5% dan lainnya. Kemudahan lainnya juga akan ada di tahun 2016.
Kemudian, tambahnya, REI tetap harus menjalankan tanggung jawab bisnisnya sebagai pengembang. Pelemahan ekonomi sedikit menggeser rencana bisnis, dimana pembangunan rumah komersil, ruko dan properti kelas menengah lainnya, lebih selektif.
"Ya, ada analisis yang kaitannya dengan daya beli konsumen menyusul pelemahan ekonomi. Walau bukan berarti meninggalkan bisnis properti menengah ke atas, namun pengembang menilai bisnis di rumah subsidi lebih prospetif saat ini," katanya.
Selain itu, REI, lanjut Umar memiliki tanggung jawab mendukung pemerintah dalam pembangunan 1 juta unit rumah, khsusnya sekitar 600.000 unit rumah subsidi. "Artinya ini juga tanggung jawab moral kami terhadap masyarakat yang belum memiliki rumah," tukasnya.
Hanya saja, ujar Umar menambahkan, perlu dukungan pemerintah daerah, antara lain kemudahan birokrasi dan perizinan serta pengadaan lahan. "Kalau dengan BPN untuk sertifikat tanah, secara bertahap kemudahan itu sudah mulai ada," katanya.
Sumber: http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/09/23/188325/rei-sumut-terus-kejar-target-rumah-subsidi/#.VgjPitKqqko