reisumut.com - Bandung
Provinsi Jawa Barat tercatat sebagai daerah yang
menyerap kredit pemilikan rumah dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan
perumahan (KPR-FLPP) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) terbanyak
dibanding 31 provinsi lainnya.
Menurut Survei Harga Properti Residensial Bank
Indonesia (BI) yang mengutip data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR), per Maret 2015, provinsi ini mampu menyerap Rp 90,4 miliar untuk
rumah sebanyak 1.281 unit.
Menyusul di tempat kedua adalah Provinsi Kalimantan
Selatan dengan angka serapan Rp 33,9 miliar untuk rumah terbangun 468 unit.
Berturut-turut Jawa Tengah dengan Rp 22 miliar dan 356 rumah, Jawa Timur Rp
19,5 miliar berikut 315 unit, dan Sumatera Selatan dengan Rp 18,5 miliar untuk
292 unit rumah.
"Pencairan KPR FLPP sampai triwulan pertama
2015, mencapai Rp 0,29 triliun dari target dana penyaluran tahun ini sebesar Rp
5 triliun," tulis BI dalam survei yang dirilis pada Rabu (13/5/2015).
Dengan demikian, masih tersisa sebagian besar dana
lainnya yakni sejumlah Rp 4,71 triliun yang belum dimanfaatkan oleh MBR. Ada
pun keuntungan menggunakan KPR FLPP ini adalah MBR dapat memperoleh cicilan
rumah dengan bunga tetap sebesar 5 persen dengan tenor selama maksimum 20
tahun. (rzl/kc)