Medan - reisumut.com
Wawancara langsung bersama Ir. Muhammad Fajri Via Seluler
Walaupun beliau sibuk dengan usaha propertinya di
Bangka Belitung. Medan serta Deli Serdang beliau sosok pengurus DPD REI
Sumatera Utara periode 2011 – 2014 yang rendah hati, dan murah senyum jabatan
yang pristise sebagai Wakil Sekretaris di DPD REI Sumatera Utara periode 2011 -
2014 jebolan S1 (Strata Satu ) universitas Paforit di Bogor, persisnya di IPB ( Istitut Pertanian Bogor ) kelahiran
Bangka Belitung tahun 1970, beliau masih mau mengangkat handphonnya ketika
reporter dari media online reisumut.com menghubunginya, walau beliau ketika di
hubungi posisinya di Bank BNI beliau
memulai pembicaraan, apa yang dapat saya bantu kepada reisumut.com, jika tidak
terlalu lama silahkan ujar.” Suami Mahyar Hasibuan ini, kepada reisumut.com,
reporter reisumut,com langsung
menghujani Ir, Fajri dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut.
Bagaimana
tanggapan pak Fajri mengenai kenaikan
harga jual Rumah Sejahtera Tapak ( RST ) program FLPP yang telah di setujui
oleh Menpera RI di Jakarta pada tanggal 24 April 2014, apa bapak senang atau
merasa gembira dong, bisa bapak Fajri jelaskan?
Wakil Sekretaris DPD REI Sumatera Utara Ir.
Muhammad Fajri mengatakan secara umum REI menyambut gembira dengan keputusan
penetapan harga baru itu. Penetapan
harga itu dinilainya sebagai sikap moderat pemerintah terhadap tuntutan
pengembang dan kewajiban penyediaan tempat tinggal dengan harga terjangkau. “
Ini adalah keputusan yang harus diterima semua pihak, win – win solution,”
ujarnya, Harga jual RST di provinsi
Sumatera Utara yang baru dengan harga Rp
177 juta, masalahnya ialah pengembang
untuk menyeimbangkan kemampuan industri yang memasok unit perumahan.
Kenapa ya
pak para pengembang yang tergabung di wadah REI meminta kepada Pemerintah,
khususnya Kemenpera RI agar di susuaikan harga Rumah Sejahtera Tapak ( RST) di
naikkan dari harga Rp 88 juta sekarang menjadi Rp 117 juta, padahal dengan
harga Rp 88 juta sudah ada untungnya, apalagi Rp 117 juta banyak dong untungnya
pak?
Begini ya, Developer minta kepada Pemerintah agar
di naikkan harga Rumah Sejahtera Tapak dinaikkan ada alasannya. Pertama harga
tanah yang sudah tinggi dan mahal, kedua, upah tukang sudah naik dan mahal dan
ketiga Material dan bahan bangunan naik, mengenai keuntungan itu relatif ya.
Bagaimana tanggapan pak Fajri dengan disetujuinya harga
jual RST menjadi Rp 117 oleh pemerintah khususnya Kemenpera RI di Provinsi Sumatera Utara, apakah ada
dampaknya kepada masyarakat dengan daya
beli, bisa jadi ada penurunan, sementara ketika harga RST Rp 88 juta saja perumahan khususnya Rumah Sejahtera Tapak
(RST ) secara nasional masih backlog?
Menurut saya, agar daya beli tidak menurun,
pemerintah juga harus merevisi besaran subsidi dan suku bunga untuk masing –
masing wilayah untuk setiap provinsi, sebelumnya, harga jual rumah dibagi atas empat zona dengan harga Rp
88 juta sampai dengan Rp 145 Juta setiap unit, tetapi sekarang sudah per
Provinsi, jadi insya Allah daya beli masyarakat makin meningkat, karena
pengusaha bisa jadi mencari lokasinya tidak jauh dari inti kota, dan ketika
harga Rp 88 juta terjadi backlog itu bisa jadi pengembang enggan membangun RST
karena profitnya sedikit, dan sekarang dengan penyesuain harga menjadi Rp 117
juta, mudah – mudah pengembang makin semangat dan bergairah.
Harga baru RST itu sudah memperhatikan daya beli
masyarakat saat ini, pengembang juga dihadapkan pada dilema naiknya harga bahan
bangunan dan tingginya harga tanah. Jika harga naik terlalu tinggi daya beli
masyarakat dikhawatirkan tidak akan terjangkau, sedangkan jika terlalu rendah,
pengembang juga akan kesulitan dalam membangun.
Akibatnya, pengembang akan enggan membangun RST
sehingga pasokan bisa terhambat. “
Dengan harga baru, pengembang akan lebih giat membangun RST untuk mencapai
target tahun ini, “ ungkap Ir. Muhammad Fajri Direktur Utama PT. Empat Pilar
Rejeki. Penetapan harga itu, menurut Fajri, akan memiliki dampak cukup luas
Pertama, agar pihak – pihak terkait, terutama perbankan, bisa segera menetapkan
SOP plafon Kredit RST. Selain itu departemen keuangan dan dirjen pajak juga
bisa segera menentukan pembebasan PPN untuk RST.
Pak Fajri secara otentikkan dengan sudah
terbitnya Keputusan Kemenpera RI mengenai harga RST sudah di berlakukan, tetapi
sampai saat ini Menteri Keuangan belum menerbitkan Surat keputusan bahwa dengan
harga RST Rp 177 juta dibebaskan PPN sebesar 10 % atau di kenakan, apa ada
pengaruhnya buat para pengembang atau
untuk konsumen jika belum diterbitkan?
ia ada dong pengaruhnya jika Menteri Keuangan belum menerbitkannya,
pertama buat pengusaha mengurangi laba perusahaan karena kita harus banyar PPN
10 % wajib, jadi harga Rp 117 juta dibagi 10 % pengeluaran Rp 11.700.000, dan
untuk konsumen menjadi beban, karena sudah bayar uang muka tambah lagi untuk
PPN sebesar 10 %
Bagaimana
respon pak Fajri sebagai pengusaha yang banyak bermain di
rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), jika Menkeu RI mengeluarkan
keputusan dengan harga Rp 117 untuk RST dikenakan PPN 10%?
Ya kalau bisa Menkeu RI harus bijak dong, inikan
rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah untuk masyarakat bawah, jadi
harusnya Menkeu membebaskan PPNnya, agar masyarakat tidak keberatan untuk
memiliki rumah.
Sudah berapa
lama, dan berapa banyak bapak bermain di FLPP khususnya membangun
perumahan kelas menengah kebawah dengan program pemerintah ini?
Saya bermain di FLPP sejak tahun 2006 sudah membangun rumah murah khususnya FLPP,
ada beberapa lokasi dan jumlahnya pun signifikan, ada di daerah Tembung,
Marelan dan sekarang sedang membangun di daerah
Titi Papan dan Bangka Belitung, ujar.” Owner PT. Empat Pilar Rejeki dan
PT. Thalaqah Pembangunan Abadi
Ada wacana
pemerintah akan meniadakan FLPP bagi rumah Tapak, dan akan mengalihkan program
FLPP ke Rusun pada bulan lima tahun 2015, apa tanggapan dan masukan dari pak
Fajri, kepada pemerintah khususnya Kemenpera RI, pak fajri sebagai pengusaha
yang banyak bergelut di FLPP?
Menurut saya sah – sah saja pemerintah khususnya
Kemenpera RI membuat wacana seperti itu, tapi nantikan di bahas dan diputuskan
melalui Wakil Rakyat yang ada di DPR dan kalau bisa REI dilibatkan dong, tapi
itukan baru wacana, biasalah kalau mau pergantian pejabat, nanti ganti
pemerintahnya ganti pula kebijakannya, kita enggak usah bingunglah yang penting
kita genjot aja sekarang dengan adanya harga baru ini, untuk mengejar
ketertinggalan kita untuk membangun
rumah RST, agar tidak backlog lagi tahun ini.
Pertanyaan
yang terakhir pak Fajri, DPD REI Sumatera Utara akan melaksanakan perlehatan
akbar kalau tidak ada arang melintang, REI Sumut akan melaksakan Musda ke 10
bulan Nopember 2014, kawan – kawan REI khususnya pengurus mencalonkan pak Fajri
maju sebagai Ketua REI yang akan datang periode 2014 -2017 apa betul isue itu
pak?
Memang isue itu benar ada, kawan – kawan pengurus membisikan kepada saya
agar maju pada bursa Ketua DPD REI Sumut yang akan datang, tapi saya tahu diri dong, saya ini pengusaha RST, dan
lagi usaha saya belum shatel benar, karena menurut saya untuk mendapatkan jabatan Ketua DPD REI Sumut itu
memang berat sekali tapi ketika sudah menjadi ketua, posisinya sangat bergensi
sekali, apalagi dimata masyarakat, pemerintah dan khususnya di perbankan
derajat sosialnya tinggi, tapi jangan salah ya pak Rizal, menjadi Ketua itu
harus banyak berkorban, misalnya berkorban materi ( financial) dan
berkorban waktu yang banyak untuk
mengurusi anggota, yang penting buat saya, siapapun yang memimpin REI Sumut
kedepan, agar beliau dapat mengayomi dan melindungi dan mencerdaskan anggota
itu aja.” Ujar ayah dua orang putra ini, sudah dulu ya saya sudah dipanggil
masuk, nanti kalau ada waktu kita dapat tatap muka langsung ya. mengakhiri
wawancara dengan reisumut.com (Rizal)