Harga jual Maksimal RST bersubsidi Rp 117 juta di Sumatera Utara

Jumat, 02 Mei 20140 komentar

Medan - reisumut.com
Wawancara langsung bersama  Ir. Muhammad Fajri Via Seluler


Walaupun beliau sibuk dengan usaha propertinya di Bangka Belitung. Medan serta Deli Serdang beliau sosok pengurus DPD REI Sumatera Utara periode 2011 – 2014 yang rendah hati, dan murah senyum jabatan yang pristise sebagai Wakil Sekretaris di DPD REI Sumatera Utara periode 2011 - 2014 jebolan S1 (Strata Satu ) universitas Paforit  di Bogor, persisnya di IPB    ( Istitut Pertanian Bogor ) kelahiran Bangka Belitung tahun 1970, beliau masih mau mengangkat handphonnya ketika reporter dari media online reisumut.com menghubunginya, walau beliau ketika di hubungi posisinya di Bank BNI  beliau memulai pembicaraan, apa yang dapat saya bantu kepada reisumut.com, jika tidak terlalu lama silahkan ujar.” Suami Mahyar Hasibuan ini, kepada reisumut.com, reporter reisumut,com  langsung menghujani Ir, Fajri dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut.

Bagaimana tanggapan pak Fajri  mengenai kenaikan harga jual Rumah Sejahtera Tapak ( RST ) program FLPP yang telah di setujui oleh Menpera RI di Jakarta pada tanggal 24 April 2014, apa bapak senang atau merasa gembira dong, bisa bapak Fajri jelaskan?

Wakil Sekretaris DPD REI Sumatera Utara Ir. Muhammad Fajri mengatakan secara umum REI menyambut gembira dengan keputusan penetapan  harga baru itu. Penetapan harga itu dinilainya sebagai sikap moderat pemerintah terhadap tuntutan pengembang dan kewajiban penyediaan tempat tinggal dengan harga terjangkau. “ Ini adalah keputusan yang harus diterima semua pihak, win – win solution,” ujarnya, Harga  jual RST di provinsi Sumatera Utara yang baru dengan harga  Rp 177 juta, masalahnya ialah pengembang  untuk menyeimbangkan kemampuan industri yang memasok unit perumahan.

Kenapa ya pak para pengembang yang tergabung di wadah REI meminta kepada Pemerintah, khususnya Kemenpera RI agar di susuaikan harga Rumah Sejahtera Tapak ( RST) di naikkan dari harga Rp 88 juta sekarang menjadi Rp 117 juta, padahal dengan harga Rp 88 juta sudah ada untungnya, apalagi Rp 117 juta banyak dong untungnya pak?

Begini ya, Developer minta kepada Pemerintah agar di naikkan harga Rumah Sejahtera Tapak dinaikkan ada alasannya. Pertama harga tanah yang sudah tinggi dan mahal, kedua, upah tukang sudah naik dan mahal dan ketiga Material dan bahan bangunan naik, mengenai keuntungan itu relatif  ya.

Bagaimana  tanggapan pak Fajri dengan disetujuinya harga jual RST menjadi Rp 117 oleh pemerintah khususnya Kemenpera RI  di Provinsi Sumatera Utara, apakah ada dampaknya kepada  masyarakat dengan daya beli, bisa jadi ada penurunan, sementara ketika harga RST Rp 88 juta saja  perumahan khususnya Rumah Sejahtera Tapak (RST ) secara nasional masih backlog?

Menurut saya, agar daya beli tidak menurun, pemerintah juga harus merevisi besaran subsidi dan suku bunga untuk masing – masing wilayah untuk setiap provinsi, sebelumnya, harga jual  rumah dibagi atas empat zona dengan harga Rp 88 juta sampai dengan Rp 145 Juta setiap unit, tetapi sekarang sudah per Provinsi, jadi insya Allah daya beli masyarakat makin meningkat, karena pengusaha bisa jadi mencari lokasinya tidak jauh dari inti kota, dan ketika harga Rp 88 juta terjadi backlog itu bisa jadi pengembang enggan membangun RST karena profitnya sedikit, dan sekarang dengan penyesuain harga menjadi Rp 117 juta, mudah – mudah pengembang makin semangat dan bergairah.                          

Harga baru RST itu sudah memperhatikan daya beli masyarakat saat ini, pengembang juga dihadapkan pada dilema naiknya harga bahan bangunan dan tingginya harga tanah. Jika harga naik terlalu tinggi daya beli masyarakat dikhawatirkan tidak akan terjangkau, sedangkan jika terlalu rendah, pengembang juga akan kesulitan dalam membangun.  

Akibatnya, pengembang akan enggan membangun RST sehingga pasokan bisa  terhambat. “ Dengan harga baru, pengembang akan lebih giat membangun RST untuk mencapai target tahun ini, “ ungkap Ir. Muhammad Fajri Direktur Utama PT. Empat Pilar Rejeki. Penetapan harga itu, menurut Fajri, akan memiliki dampak cukup luas Pertama, agar pihak – pihak terkait, terutama perbankan, bisa segera menetapkan SOP plafon Kredit RST. Selain itu departemen keuangan dan dirjen pajak juga bisa segera menentukan pembebasan PPN untuk RST.
 
 Pak Fajri secara otentikkan dengan sudah terbitnya Keputusan Kemenpera RI mengenai harga RST sudah di berlakukan, tetapi sampai saat ini Menteri Keuangan belum menerbitkan Surat keputusan bahwa dengan harga RST Rp 177 juta dibebaskan PPN sebesar 10 % atau di kenakan, apa ada pengaruhnya buat para pengembang atau  untuk konsumen jika belum diterbitkan?

ia ada dong pengaruhnya  jika Menteri Keuangan belum menerbitkannya, pertama buat pengusaha mengurangi laba perusahaan karena kita harus banyar PPN 10 % wajib, jadi harga Rp 117 juta dibagi 10 % pengeluaran Rp 11.700.000, dan untuk konsumen menjadi beban, karena sudah bayar uang muka tambah lagi untuk PPN sebesar  10 %

Bagaimana respon  pak Fajri  sebagai pengusaha yang banyak bermain di rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), jika Menkeu RI mengeluarkan keputusan dengan harga Rp 117 untuk RST dikenakan PPN 10%?

Ya kalau bisa Menkeu RI harus bijak dong, inikan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah untuk masyarakat bawah, jadi harusnya Menkeu membebaskan PPNnya, agar masyarakat tidak keberatan untuk memiliki rumah.

Sudah berapa lama, dan berapa banyak bapak bermain di FLPP khususnya  membangun  perumahan  kelas menengah kebawah  dengan program pemerintah ini?

Saya bermain di FLPP sejak tahun 2006  sudah membangun rumah murah khususnya FLPP, ada beberapa lokasi dan jumlahnya pun signifikan, ada di daerah Tembung, Marelan dan sekarang sedang membangun di daerah  Titi Papan dan Bangka Belitung, ujar.” Owner PT. Empat Pilar Rejeki dan PT. Thalaqah Pembangunan Abadi

Ada wacana pemerintah akan meniadakan FLPP bagi rumah Tapak, dan akan mengalihkan program FLPP ke Rusun pada bulan lima tahun 2015, apa tanggapan dan masukan dari pak Fajri, kepada pemerintah khususnya Kemenpera RI, pak fajri sebagai pengusaha yang banyak bergelut di FLPP?

Menurut saya sah – sah saja pemerintah khususnya Kemenpera RI membuat wacana seperti itu, tapi nantikan di bahas dan diputuskan melalui Wakil Rakyat yang ada di DPR dan kalau bisa REI dilibatkan dong, tapi itukan baru wacana, biasalah kalau mau pergantian pejabat, nanti ganti pemerintahnya ganti pula kebijakannya, kita enggak usah bingunglah yang penting kita genjot aja sekarang dengan adanya harga baru ini, untuk mengejar ketertinggalan kita untuk membangun  rumah RST, agar tidak backlog lagi tahun ini.

Pertanyaan yang terakhir pak Fajri, DPD REI Sumatera Utara akan melaksanakan perlehatan akbar kalau tidak ada arang melintang, REI Sumut akan melaksakan Musda ke 10 bulan Nopember 2014, kawan – kawan REI khususnya pengurus mencalonkan pak Fajri maju sebagai Ketua REI yang akan datang periode 2014 -2017 apa betul isue itu pak?


Memang isue itu benar ada,  kawan – kawan pengurus membisikan kepada saya agar maju pada bursa Ketua DPD REI Sumut yang akan datang, tapi saya  tahu diri dong, saya ini pengusaha RST, dan lagi usaha saya belum shatel benar, karena menurut saya untuk  mendapatkan jabatan Ketua DPD REI Sumut itu memang berat sekali tapi ketika sudah menjadi ketua, posisinya sangat bergensi sekali, apalagi dimata masyarakat, pemerintah dan khususnya di perbankan derajat sosialnya tinggi, tapi jangan salah ya pak Rizal, menjadi Ketua itu harus banyak berkorban, misalnya berkorban materi ( financial) dan berkorban  waktu yang banyak untuk mengurusi anggota, yang penting buat saya, siapapun yang memimpin REI Sumut kedepan, agar beliau dapat mengayomi dan melindungi dan mencerdaskan anggota itu aja.” Ujar ayah dua orang putra ini, sudah dulu ya saya sudah dipanggil masuk, nanti kalau ada waktu kita dapat tatap muka langsung ya. mengakhiri wawancara dengan reisumut.com (Rizal)  
Share this article :
 
Copyright © 2014. DPD REI SUMATERA UTARA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website