Medan - Reisumut.com
Meski skala bisnis yang
dilakoninya saat ini belum seperti yang di capai senior – seniornya dan
pengembang – pengembang serta konglemerat besar ternama, namun lelaki yang
sudah mengenal bisnis property ini pada tahun 1989, sejak setelah ia
menyelesaikan S1 (strata satu)di perguruan tinggi bergensi jurusan Teknik Sipil
di Universitas Medan Area Sumatera Utara, ia yakin bahwa kesuksesan itu bisa
dicapai sepanjang yang mengerjakannya selalu tekun dan mau belajar dari
pengalaman yang ada baik dari diri sendiri maupun dari orang lain.’ Ujar Ir. H.
Reza Sirait, dikantornya dibilangan Medan Baru tepatnya dijalan Mistar No. 28
Medan setelah menerima saya dari reisumut.com
Media on line.
Dunia bisnis sendiri sebenarnya
bukan sesuatu yang baru bagi seseorang Ir. H. Reza Sirait ketika ia masih duduk dibangku Kuliah sudah
terpikirkannya, dan dia telah
mengerjakan proyek Depag ketika itu ia masih sebagai kontraktor pada tahun
1995/1996, waktu itu proyek yang pertama dikerjakan dengan bermitra dengan
Pengembang dengan membangun rumah RSS waktu itu, sekarang bernama RST (Rumah
Sederhana Tapak ) sebanyak 490 unit, tepatnya di KM. 14 jalan Binjai.
Laki – laki kelahiran Medan, 02
Juli 1971 dengan golongan darah B ini telah mengerjakan proyek – proyek
perumahan sebagai Kontraktor, memang darah bisnisnya mengalir terus di jiwa
saya setelah mengejakan proyek Depag tahun 1995,’ kata Reza yang juga Bendahara
Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia ( DPD REI
Sumatera Utara ) periode 2011 – 2014 ini. Kalaupun sekarang bisnis yang
ditekuninya adalah sebagai seorang pengembang ( developer ). Itu pun ia lakoni
setelah banyak belajar dari pengalaman – pengalaman sebelumnya dalam menekuti
bisnis lain.” Pengalaman itu adalah aset yang sangat berharga.” Ucap dia.
Sebelum menjadi pengembang bisnisnya yang ia tekuni
adalah sebagai kontraktor di Perkebunan, perbankan sebagai suplayer dan PTP
pada tahun 1999 dan bekerjasama dengan angkasa pura satu mengelola bandara
Kuala Namu International tahun 2000 –
2005, sampai selesai. Apalagi ketika itu Reza menilai dirinya sudah mulai jenuh
menjadi seorang kontraktor, sudah cukup membawa dirinya untuk bisa menekuni
perumahan sebagai Developer.” Bisnis pengembang saya tekuni mulai tahun 1996
dengan bendera
perusahaan PT. Putra Rina Perdana milik usaha sendiri.’ Katanya.
pembangunan Rumah Sederhana Tapak ( RST ) yang pertama di daerah Marelan tahun
1997 tidak begitu banyak hanyak 92 unit
dengan bendera PT. Putra Rina Perdana .
Tapi pembangunan RST yang jumlahnya bisa dikatakan terbatas itu ternyata malah
membuat Reza Sirait semakin tertantang untuk menekuninya. Sebagai pengusaha
dirinya juga melihat masih banyak peluang yang bisa diraih dari pembangunan RST
di Sumatera Utara khususnya, dan Umumnya di Deli Serdang. Jadi kalaupun saat
ini Reza Sirait sudah membangun sekitar 600 unit dan akan mengembangkan lagi di
daerah Tembung Deli Serdang, Mencirim dan Tanjung Anom semuanya itu di daerah
Deli Serdang dan telah membangun beberapa Ruko di daerah Medan dan akan membangun rumah sekelas
realestat selama 17 tahun menggeluti bisnis perumahan, itupun tak lepas dari
ketekunan menghadapi tantangan dan meraih setiap peluang yang ada. “ Saya
selalu berusaha agar hari esok bisa
lebih baik dari hari ini. Ini juga merupakan salah satu filosofi saya dalam
menjalankan bisnis agar bisa selalu tekun.” Tutur lelaki yang berkeinginan bisa
membahagiakan orang banyak ini. Profesinya sebagai pengembang memang akhirnya menarik
Reza Sirait untuk bergabung dan terlibat aktif di DPD REI Sumatera Utara.
Bagi Reza pengalaman berorganisasi itu juga penting untuk mendukung bisnis sehingga
aktifitasnya di asosiasi pengembang tersebut membawa Reza Sirait menjadi salah
satu pengurus DPD REI Sumatera Utara yaitu sebagai bendahara pada periode 2011
– 2014. Aktivitasnya yang intens di REI Sumatera Utara juga telah membuat ayah
dari tiga orang putra dan putri ini, anak pertama bernama Muhammad Farhan (10)
anak kedua Naswah Febryanti (8) anak ketiga Muhammad Ariza Pasha Sirait (1,5)
ini merasa bahwa solidaritas sesama pengembang perlu dijaga.
Karena itu Reza, membagi
pengalaman kepada pengembang – pengembang baru atau pemula adalah salah satu
yang penting agar bisnis perumahan dan realestat di Sumatera Utara makin maju
dan tumbuh secara profesional. “ Pengembang itu beda dengan kontraktor. Pengembang harus punya konsep karena dialah
yang memiliki tanah dan kemudian membangunnya. Saya ingin, pengembang di
Sumatera Utara ini bisa menjadi aset daerah, selain sebagai mitra strategis
pemerintah daerah.” Kata Reza yang selalu intensif melakukan lobi dengan pihak
Pemkab/pemko terkait tentang kemajuan bisnis perumahan di Sumatera Utara. Ia
pun sangat menyambut baik kehadiran pengembang papan atas semacam Grup Ciputra
di Sumatera Utara
untuk membangun rumah – rumah sekelas realestat. Sebab
kehadiran grup Ciputra ia yakin sedikit banyaknya bakal membawa pengaruh bagi
pengembang di Sumatera Utara khususnya dan Medan pada Umumnya, untuk berpikir
membuat rumah dengan kwalitas terbaik. Apalagi ungkap Reza Sirait, dari sekitar
500 pengembang yang tergabung di REI Sumatera Utara, sekitar 80 % - nya adalah
pengembang yang membangun perumahan skala menengah kebawah selain memang
pasarnya masih mayoritas untuk kalangan menengah kebawah. Namun dibalik
harapannya agar pengembang di Sumatera Utara bisa sukses masih ada sesuatu yang
mengganjal di hari Reza Sirait, Yaitu masalah perizinan yang lama dan berbelit
– belit serta biaya yang mahal. “ ujarnya Dan beliau meminta kepada para
pemangku jabatan di Sumatera Utara agar jeli melihat para pengusaha yang
membangun Rumah Murah agar diberikan dispensasi berupa pembebasan (gratis) IMB
dan dipercepat pengurusan ijin –ijin bagi yang membangun RST. (rizal)