Lubuk Pakam, reisumut.com
H. Datuk
Selamat Ferry meminta pemerintah pusat
untuk tetap mempertahankan Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai bank yang
berdiri sendiri. Ia menolak rencana Meneg BUMN Dahlan Iskan yang ingin mengakuisisi
BTN kepada bank Mandiri. Karena hal itu
dikhawatirkan bisa mengancam kelangsungan penyaluran kredit perumahan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kita
minta tolak rencana akuisisi itu. Karena dari dulunya BTN dilahirkan untuk
perumahan masyarakat berpenghasilan rendah. Kita was-was bila BTN di akuisisi
kepada Bank Mandiri, program perumahan FLPP bisa tidak terserap”, ucap H. Datuk Selamat Ferry kepada reisumut.com, Selasa
(22/4) di Lubuk Pakam.
Ayah
lima orang anak itu mengaku sudah banyak membuat perumahan bagi masyarakat
berpenghasilan rendah. Seingatnya, sejak tahun 2006, pria yang dikenal akrab
dan familiar dengan setiap konsumen perumahan itu, sudah membangun 6000 unit.
Seluruhnya Type 36 yang pangsa pasarnya adalah masyarakat kelas bawah seperti,
pedagang sayur, Tukang becak, karyawan swasta, PNS dan TNI Polri.
Sebagaimana
diberitakan, BTN akan diakuisisi dengan Bank Mandiri. Pemerintah
berencana melepas kepemilikan 60,14 persen saham di BTN ke Bank Mandiri dan
Kementerian BUMN telah menyetujui hal itu.
Skenario akuisisi Bank BTN tersebut terkuak
dengan adanya surat dari kementerian BUMN bernomor SR-161/MBU/04/2014, tanggal
11 April 2014. Surat yang ditanda tangani Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Jasa
Gatot Trihargo itu, memerintahkan Bank BTN untuk menggelar RUPSLB pada Mei
nanti. Agenda besarnya adalah pengalihan saham pemerintah di Bank BTN kepada
Bank Mandiri.
Menurut
Ferry, seharusnya keberadaan bank-bank BUMN
justru diperkuat di tengah-tengah membanjirnya penyertaan asing pada bank-bank
umum. "Caranya dengan memperbaiki kinerja dari bank-bank BUMN. Kalo bank
BUMN seperti BTN dinilai kurang sehat atau kurang modal, suntik dana," sebut
Fery.
Dia berharap pemerintah dapat
mempertimbangkan proses akuisisi tersebut dengan mengetengahkan fungsi BTN saat
ini dalam pengaruhnya terhadap kondisi pasar perumahan rakyat. Dengan masih
tingginya angka kebutuhan hunian sederhana, kata H. Datuk Selamat Ferry seharusnya pemerintah
mendukung BTN dalam menyalurkan KPR.
’Kami sangat sayangkan. Tegas kami menolak akuisisi
BTN.. Selama ini, hanya BTN yang mampu melayani kebutuhan perumahan rakyat
kecil. Sedangkan bank lainya hanya fokus pada pembiayaan perumahan komersil”,
kata Fery.
Rencananya masalah akuisisi ini akan dibahas pada Musda
REI Jambi yang akan di selenggarakan dalam waktu dekat ini. “Nanti di Musda REI
Jambi kita bahas sesama pengurus untuk dijadikan masukan kepada pemerintah”,
tambah Ketua Asosiasi Pengusaha Peduli Pendidikan Deli Serdang ini. (Rijal/Nurba)