Akuisisi BTN Ancam KPR Bersubsidi

Senin, 21 April 20140 komentar

Ketua serikat Pekerja Bank BTN Satya Wijayantara mengkhawatirkan rencana akuisisi BTN akan mengancam berlangsungnya kredit pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi.

“Selama ini bank yang peduli menyalurkan KPR melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan ( FLPP), hanya BTN, sedangkan bank lain lebih suka menyalurkan KPR komersial,” kata Satya pada apel penolakan akuisisi BTN, di Jakarta , minggu.

Satya mengatakan, apel yang berlangsung di kantor pusat BTN Harmoni diikuti seluruh karyawan tidak hanya di kantor pusat dan tetapi juga kantor – kantor diberbagai daerah sebagai bentuk sikap untuk menolak rencana Kementerian BUMN sesuai PP no. 28 tahun 1999 tentang pelaksanaan konsolidasi, marger, dan akuisisi bank yang menyebutkan perlu adanya sikap dari karyawan maupun direksi.

Satya mengatakan, SP BTN juga berencana akan menggelar unjuk rasa melibatkan seluruh karyawan. Saat penyelenggaraan RUPS yang dijadwalkan hari ini ( Senin, 21 April 2014).

Satya mengatakan, rencana akuisisi ini memunculkan suasana kekhawatiran kehilangan pekerjaan bagi karyawan BTN, serta adanya dugaan mempermainkan saham BTN melalui berbagai isue semacam itu.

Apabila pada tahun 2013 status direksi BUMN  sengaja dibuat tidak jelas sehingga harga saham BTN anjlok sampai Rp 800,- kemudian pada april 2014 sengaja dibuat isue akuisisi sehingga harga saham terkerek sampai Rp 1.200,- ungkap Satya.

Satya mengatakan , SP Bank BTN menolak rencana akuisisi atau merger dengan bank Mandiri karena
keduanya memiliki mazhab berbeda, Mandiri bank corporate sedangkan BTN bank ritail sehingga kalau dipaksakan penggabungan itu akan berpotensi gagal dan menimbulkan PHK.

Satya menunjuk pernyataan yang menyesatkan dengan menyebutkan BTN akan mengalami kesulitan apabila memasuki pasar bebas, padahal selama ini tidak ada bank asing yang mampu untuk membiayai rumah rakyat.

Siswandi, Costumer Loan Service KPR BTN Cabang Surabaya meminta agar pemerintah membatalkan rencana akuisisi BTN olen bank Mandiri. Menurutnya, BTN merupakan Bank sehat yang tidak perlu diakuisisi. Apabila, sekitar 98 % penyaluran kredit BTN untuk KPR kelas bawah yang tidak bisa diambil alih oleh bank lain.” Yang jelas kita bank yang sehat. Kami tetap ingin BTN yang bisa kasih KPR subsidi dengan gaji karyawan Rp 2.5 juta perbulan. Emang Mandiri mau membiayai KPR Rp 70  – 90 Juta ?.” Tanya Siswandi.


Penolakan yang sama diungkapkan Lia Seorang Teller BTN cabang kelapa Gading Jakarta. Dia tidak ingin nasib para pengawas BTN pasca diakuisisi kesejahteraannya berkurang.” Saya takut jika jadi anak usaha kesejahteraan berkurang. Kita ingin BTN tetap berdiri sendiri.” Ujar Lia> ( Rizal/mb) 
Share this article :
 
Copyright © 2014. DPD REI SUMATERA UTARA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website