Impor Besi dan Baja Naik Drastis di Sumut

Rabu, 05 Februari 20140 komentar

Sepanjang 2013, impor baja melalui terminal peti kemas Belawan International Container Terminal (BICT) melonjak 177,21 persen dibandingkan 2012.
Pasokan baja impor ke Sumut mencapai 137.657 ton, naik lebih dua kali lipat dibandingkan 2012 yang hanya sekitar 49.657 ton. Peningkatan ini diyakini seiring banyaknya proyek infrastruktur di Sumut selama tahun 2013.
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sumut, Tomi Wistan, menyebutkan bisnis properti di Sumut  terus berkembang sehingga dipastikan permintaan besi dan baja akan semakin banyak termasuk 2014.
"Kalau nyatanya impor produk itu semakin tinggi artinya produksi dalam negeri belum juga bisa memenuhi kebutuhan. Harusnya ada dorongan kuat dari pemerintah untuk perusahaan produk itu dalam meningkatkan produksinya," katanya, Selasa (4/2/2014)
Ia mengaku ketergantungan impor sebenarnya tidak disarankan apalagi kualitas besi dan baja dalam negeri tidak kalah bersaing dengan produk impor.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumut, Hajizi, mengatakan besi dan baja yang beredar di Sumut berasal dari Taiwan, China, Malaysia dan Vietnam. Besi dan baja termasuk dalam tujuh golongan barang utama yang nilai impornya cenderung naik pada tahun lalu.  Hal ini memang sangat dipengaruhi peningkatan permintaan dari Sumut.
"Hampir setiap tahun nilai impor besi dan baja mengalami kenaikan dipicu permintaan yang trennya menguat. Besi dan baja yang beredar di Sumut berasal dari Taiwan, China, Malaysia dan Vietnam," jelasnya.
Ia optimistis nilai impor besi dan baja itu naik karena proyek pembangunan semakin banyak mengejar perampungan dan target tahun ini.
Asisten Manajer Hukum dan Humas Pelindo I BICT Tengku Irfansyah juga memastikan selama ini komoditas baja masuk dalam lima besar dari 20 jenis komoditas unggulan Sumut yang dipasok melalui terminal peti kemas BICT.
"Lonjakan impor juga dipengaruhi minimnya produksi baja di dalam negeri. Karena produk lokal tak mencukupi, maka pengusaha terpaksa melakukan impor," katanya.
Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Sumut Khairul Mahalli, mengatakan, peningkatan itu dipicu pengerjaan terdapat proyek raksasa seperti pembangunan Bandara Kualanamu International dan pembangunan sejumlah pabrik kelapa sawit (PKS). "Selain itu, baja yang diimpor melalui BICT juga ada yang didistribusikan ke provinsi lainnya di Sumatera," ujarnya.(ers)


Sumber : TRIBUNNEWS.COM
Share this article :
 
Copyright © 2014. DPD REI SUMATERA UTARA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website