Rupiah Melemah, Masyarakat Makin Sulit Beli Rumah

Rabu, 29 Januari 20140 komentar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat khawatir banyak pihak. Salah satu dampak yang paling terasa adalah sektor perumahan kecil yang mengakibatkan masyarakat miskin harus menunggu untuk mempunyai rumah.

"Dengan melemahnya rupiah, tentu akan mempengaruhi daya beli masyarakat di tataran paling bawah atau masyarakat berpenghasilan rendah. Meskipun backlog perumahan masih sangat besar, sekitar 15 juta unit," tutur Setyo Maharso, Mantan Ketua Umum DPP REI Periode 2010-2013, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/12/2013).

Hingga saat ini, ungkap Setyo, masih banyak masyarakat yang mengurungkan niatnya untuk membeli rumah karena naik turunnya rupiah. Ke depan diharapkan perlunya keberpihakan pemerintah untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). Menurutnya banyak solusi yang bisa dibuat asal pemerintah berniat untuk 'merumahkan' MBR.

"Negara lain banyak yang sudah berniat merumahkan warganya, Singapura contohnya. Pendanaan tanah adalah tanggungjawab pemerintah setempat," jelas Setyo.

Lebih jauh dikatakannya, program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang dicanangkan pemerintah sudah bagus. Apalagi kalau ditambah dengan program tabungan perumahan rakyat (TAPERA) yang sedang dirancang di DPR yang menyebabkan dan yang diserap bisa mencapai empat sampai lima kali lipatnya.

"Kalau dana TAPERA bisa terwujud kita bisa mendapat dana murah yang bisa dipakai untuk pembiayaan perumahan MBR," ujarnya.

Tak lupa, Setyo juga mengkritik eksekusi program FLPP yang dijalankan pemerintah. Menurutnya perlu dibentuk komite perumahan nasional untuk mengawasi pelaksanaan program perumahan nasional.

"Bentuk saja komite yang terdiri dari profesional di bidang perumahan, hukum, dan ekonomi. Dengan demikian program pemerintah untuk 'merumahkan' rakyat lebih cepat diwujudkan," katanya.

Berita dimuat pada hari Jumat, 13 Desember 2013 07:46 WIB


Thu,12 December 2013 | 13:47

Belum Lunas Tak Boleh Jual Properti


*Kemenpera Persempit Gerak Para Spekulan 

JAKARTA, FAJAR -- Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) akan mempersempit gerak para spekulan properti yang disubsidi pemerintah. Salah satunya dengan memberlakukan sanksi berupa pencabutan hak kepemilikan jika properti subsidi dijual sebelum masa cicilan kredit selesai.

      
Deputi Bidang Pembiayaan Kemenpera Sri Hartoyo mengatakan, dalam UU No 1/2011 tentang Kawasan Permukiman dan UU No 20/2011 tentang Rumah Susun sebenarnya hal itu sudah diamanatkan. "UU sudah mengatur dan melarang pengalihan rumah atau rumah susun yang dimiliki atas fasilitas subsidi dari pemerintah," ujarnya kemarin.
      
Untuk lebih mempertegas, saat ini Kemenpera sedang mempersiapkan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat yang akan mengatur tentang larangan tersebut. Sri mengungkapkan, salah satu poin yang sedang dibahas adalah pemberian sanksi jika properti subsidi dijual sebelum masa cicilan selesai. "Itu biasanya dilakukan oleh spekulan. Jika hal ini terjadi, maka ada pembatalan pemilikan," tuturnya.
      
Nanti akan dibentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang bertugas mengurusi hal semacam itu. Properti yang disita negara karena dijual sebelum waktunya akan ditawarkan kembali kepada masyarakat yang berhak menerima. "Ini untuk memastikan agar peruntukan rumah sederhana bersubsidi tepat sasaran. Tak hanya diborong untuk dijual kembali," sambungnya.
      
Saat ini pemerintah melalui Kemenpera masih merumuskan peraturan menteri yang mengatur tentang hal itu. Kebijakan tersebut bukan tidak hanya berlaku untuk rumah tapak (horizontal) tetapi juga rumah susun (vertikal). "Uang pokok di luar bunga akan dikembalikan kepada si penerima kredit sehingga mereka nggak rugi-rugi amat," tambahnya.
      
Selain membuat aturan yang lebih ketat untuk meminimalkan aksi spekulan, pemerintah juga berusaha menjadikan rumah sederhana subsidi menjadi tidak menarik bagi orang kaya. Caranya dengan membuat properti bersubsidi tidak terlalu potensial untuk dijadikan sarana investasi. "Bisa dengan mengurangi sarana atau infrastruktur, seperti lahan parkir yang terbatas," cetusnya.
      
Di sisi lain, Sri menuturkan bahwa properti pada 2014 masih menjanjikan karena kebutuhan rumah yang sangat tinggi. Selain pembangunan perumahan oleh pengembang semakin gencar, pemerintah juga berusaha meningkatkan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan memberikan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). "Suku bunga tetap dan terjangkau hingga 20 tahun," jelasnya.





Hari ini Pkl. 07:48 WIB
http://www.medanbisnisdaily.com

2015 Binjai Bebas Rumah Tidak Layak Huni

MedanBisnis - Binjai. Walikota Binjai HM Idaham, menyerahkan bantuan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni masing - masing Rp 10 juta kepada kepada 35 warga yang tergabung dalam lima kelompok di lima kecamatan, Rabu lalu di aula Pemerintah Kota (Pemko). Juga diserahkan bantuan Rp 1 juta untuk setiap ketua kelompok dengan tujuan memotivasi anggota untuk merehab rumah.
Walikota mengatakan dana bantuan rehabilitasi rumah bertujuan agar warga dapat memperbaiki rumahnya sehingga menjadi rumah tinggal yang layak, bersih, sehat, dan memberi rasa nyaman bagi para penghuninya. Bantuan ini bersifat stimulus di mana nantinya dapat merangsang masyarakat sekitar untuk bergotong-royong membantu baik material maupun tenaga.

Walikota menegaskan, bantuan ini merupakan wujud kepedulian Pemko Binjai, tidak ada kepentingan pribadi, keluarga atau politik. Bantuan harus betul-betul digunakan untuk merehab rumah, karena itu akan diawasi penggunaannya. "Apabila menyalahi akan ditarik kembali bantuan ini, " katanya.

Ditambahkannya, pada tahun 2014 Kota Binjai akan mendapat bantuan program rehab rumah untuk 700 rumah dari Pemerintah pusat. Dengan program ini diharapkan tahun 2015 Binjai akan terbebas dari rumah tidak layak huni.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Nani Sundari mengatakan, penerima bantuan masuk dalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri lima sampai tujuh orang pemilik rumah tidak layak huni.

"Penerima bantuan merupakan hasil survei rumah yang dilakukan secara langsung oleh Walikota beserta dinas sosial dan tenaga kerja. Sedangkan dana bantuan rehabilitasi dimasukkan kedalam rekening penerima," kata Nani.





DESAIN
Tak Ada Kata Rampung dalam Desain!


 Kamis, 12 Desember 2013 | 14:41 WIB
Anda bisa bersantai sekaligus menampilkan desain yang rumit. Anda pun tidak perlu terjebak dalam stereotipe. Mendesain rumah pantai, misalnya, tidak selalu harus menggunakan kerang dan mutiara.

KOMPAS.com - Hasil kerja para desainer interior kelas dunia memang kerap mengundang decak kagum. Mereka berhasil bermain dengan alam bawah sadar pengguna ruang hingga membuat ruang tersebut terasa menyatu.

Mereka juga mampu menonjolkan kemewahan setiap perabotan tanpa terasa berlebihan. Sebagian menganggap hal ini wajar, padahal anggaran mereka umumnya mencapai ribuan hingga jutaan dollar AS, bahkan untuk satu ruangan.

Sebenarnya, kita bisa menemukan benang merah dan kunci setiap desainer lewat hasil kerja mereka dan mengaplikasikannya di rumah. Hal itulah yang ingin disampaikan oleh kontributor Houzz, Becky Harris.

Harris membagi isi buku baru Desainer Interior Brian J. McCarthy berjudul Luminous Interiors dan dan menggarisbawahi beberapa hal yang bisa Anda praktikkan di rumah. Dia mencatat, McCarthy mempublikasikan sembilan karyanya dalam buku tersebut. Menurut Harris, McCarthy punya gaya khusus dalam desainnya.

"McCarthy sendiri memiliki kejelian mata desainer dan keberanian yang membuatnya memadupadankan dengan kepercayaan diri, benda antik Eropa dan Amerika, karya seni abstrak, dan detik arsitektural klasik, corak zebra dengan siluet tradisional. Ketika dia tidak bisa menemukan barang yang dia butuhkan, dia mendesain sendiri atau memintanya dari seorang seniman," ujar Harris.

Lantas, apa yang bisa Anda catat dari hasil kerja McCarthy? Pertama, seperti diungkapkan oleh Harris, sang desainer mampu menyeimbangkan barang-barang baru dan lama, klasik dan kontemporer.

"Setiap ruangan memiliki paduan menarik dari barang antik dan moderen, dan palet (warnanya) dijaga agar tetap sederhana," tulis McCarthy. McCarthy, dalam bukunya, memajang foto kamar tidur yang menggunakan dinding berwarna putih, trim hitam, bahan-bahan berpola, hiasan hasil sulaman, motif paisley, dan penampilan Anglo-Indian lewat zebra di pojok ruangan. Semua ini menampilkan keglamoran Hollywood.

Selanjutnya, McCarthy memajang foto sebuah kamar mandi hasil karyanya. Selain penggunaan marmer dan banyak cermin, ada satu hal yang menarik perhatian. McCarthy menggunakan kaca buram tembus cahaya di balik cermin. Di siang hari, jendela yang tidak tembus pandang tersebut mampu menyediakan penyinaran alami tanpa perlu membuat penggunanya risih.

McCarthy juga memajang hasil karyanya di dapur dan ruang makan. Dia memilih kursi berwarna oranye yang sangat menonjol jika dibandingkan dengan lantai hitam, dapur dengan lemari dan dinding putih, serta karpet besar bernuansa abu-abu. Memberikan "bumbu" di dapur. Merupakan salah satu cara membuat dapur tampak segar.

Kemudian, sang desainer juga menunjukkan bahwa Anda bisa bersantai sekaligus menampilkan desain yang rumit. Anda pun tidak perlu terjebak dalam stereotipe. Mendesain rumah pantai, misalnya, tidak selalu harus menggunakan kerang dan mutiara. Menggunakan warna biru pun sudah cukup.

Untuk menambah "drama" pada ruangan, lakukan sesuatu yang "berani", misalnya menggunakan plafon berwarna hitam. Jangan takut mengubah beberapa hal yang sudah menjadi tradisi. Bila perlu, buat dinding rumah Anda mengkilap. Sertakan faktor "wow" di sudut-sudut rumah Anda. Cobalah melihat sebuah ruangan dengan fungsi yang familiar dalam cara pandang baru.

Harris juga menekankan bahwa McCarthy memandang bahwa dalam desain tidak ada yang akan rampung. Eksplorasilah terus rasa keingintahuan Anda dalam desain.

"Saya selalu menyarankan pelanggan untuk pergi dan melihat segalanya, karena semakin banyak Anda melihat, semakin rela Anda melakukan hal yang tidak biasa dalam arah tidak terduga," ujar McCarthy dalam bukunya.

"Tempat kami, saya harap, mengekspresikan rasa keingintahuan. Hal ini selalu berevolusi, sebagian bekerja dengan lebih baik dari yang lainnya. Namun, si satu sisi, itulah yang membuatnya menjadi rumah," tambahnya.

Mengintip buku desain "Luminous Interiors" karya desainer Brian J. McCarthy mampu memberikan ide segar yang bisa diaplikasikan di rumah Anda.





Terima kasih,

DPD REI Sumut

Share this article :
 
Copyright © 2014. DPD REI SUMATERA UTARA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website