Bank Muamalat incar KPR hingga Rp 8,5 triliun

Selasa, 02 Juli 20130 komentar

EKSPANSI BANK

Bank Muamalat incar KPR hingga Rp 8,5 triliun

Oleh Annisa Aninditya Wibawa - Senin, 01 Juli 2013 | 14:10 WIB

TANGERANG. Perumahan merupakan pasar yang menarik bagi pembiayaan perbankan. Tahun ini, PT Bank Muamalat yakin dapat menyalurkan pembiayaan perumahan Rp 8,5 triliun.

"Target kami sampai akhir tahun akan mencapai sekitar Rp 8,5 triliun," sebut Direktur Keuangan Muamalat, Hendiarto, Senin, (1/7).

Ia mengaku KPR Muamalat akan tumbuh cukup tinggi, yakni 41,6%. Pada pengujung tahun lalu, pembiayaan perumahan yang disalurkan yaitu Rp 6 triliun. Pertumbuhannya tahun ini yaitu sekitar Rp 2,5 triliun.

Perumahan ini pun memiliki porsi mayoritas dalam total pembiayaan Muamalat. Pada semester pertama ini, pembiayaan rumah yang disalurkan Muamalat yaitu Rp 6,8 triliun. Porsinya sekitar 40% dari total pembiayaan ritel Muamalat.

Direktur Ritel Banking Muamalat Adrian Gunadi menyebut, adanya aturan Bank Indonesia (BI) yang mengatur uang muka tak membuat pembiayaannya menurun. Dalam aturan tersebut dinyatakan bahwa perbankan syariah harus menerapkan Finance to Value (FTV) sebesar 70%.

Adrian bilang bahwa Muamalat telah mengaplikasikan skema Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) yang dapat memberi Loan to Value (LTV) lebih ringan, yaitu 80%. "Sehingga tidak ada penurunan," ungkapnya.



Hari ini Pkl. 07:46 WIB

Sarinah Kembangkan Apartemen dan Mal Mewah

MedanBisnis – Jakarta. T Sarinah (Persero) akan mengembangkan kawasan premium Sarinah Square di Jalan Thamrin Jakarta mulai 2015. Saat ini, BUMN pengelola pusat retail Plasa Sarinah ini, masih masih menjajaki pemanfaatan lahan di sekitar lahan milik perseroan
Namun, yang paling memungkinkan adalah untuk pembangunan gedung apartemen, perkantoran dan mal mewah. Direktur Utama Sarinah Mira Amahorseya menjelaskan, untuk rencana ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp 1 triliun.

"Progress-nya terus berjalan. Kita tetap koordinasi. Ditargetkan kita ground breaking 2015," ucap Mira usai acara Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN&BUMN di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin kemarin.

Di lahan seluas 2,8 hektare ini, nantinya akan dibangun super blok premium untuk perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel hingga perkantoran. Untuk gedung lama yakni Plasa Sarinah akan tetap dipertahankan karena termasuk cagar budaya.

Diakuinya, untuk pengembangan ini, perseroan akan menggandeng BUMN lain. Namun, dia belum menjelaskan BUMN mana saja yang nanti akan terlibat dalam proyek besar tersebut. "Sarinah square menjadikan kawasan terbaik untuk retail, apartemen, hotel, kantor. Karena kita akan memperluas retail dan area persawaan. Gedung lama sudah terisi 100% (Plasa Sarinah)," tambahnya.




Hari ini Pkl. 07:44 WIB

Dua Bandara Internasional akan Dibangun di Bali

MedanBisnis – Karangasem. Rencana pembangunan bandara di Bali Utara, kawasan Kabupaten Buleleng hingga kini belum terealisasi. Namun sudah muncul kembali rencana pembangunan bandara internasional Bali Timur, Kawasan Kubu, Kabupaten Karangasem. Hal itu disampaikan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg di Denpasar, Senin kemarin.
Bandara baru ini nantinya akan dibangun di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, sekitar 85 kilometer timur laut Kota Denpasar, Bali. Ia mengaku telah mendapatkan sinyal positif dari Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan. "Pak menteri memberikan lampu hijau untuk membangun bandar udara," kata Geredeg.

Pihaknya telah menyiapkan lahan seluas 860 hektare. Surat-surat kepemilikan lahan telah diserahkan ke kementerian perhubungan. "Surat itu sudah kami serahkan dan akan dikaji lebih lanjut terkait penggunaan lahan," ujarnya. Geredeg menambahkan Kementerian Perhubungan dan instansi sedang melakukan kajian teknis dalam menindaklanjuti rencana proyek pembangunan bandar udara.

Dia pun telah mewanti masyarakat pemilik lahan tak menjualnya kepada investor. "Masyarakat diminta tak menjual tanahnya kepada investor. Warga diharapkan jadi bagian pemilik saham," katanya.

Sebelumnya, wacana pembangunan bandara internasional di Kabupaten Buleleng belum terealisasi hingga kini. Pembangunan bandara ini diharapkan bisa menyeimbangkan pembangunan antara Bali Selatan yang sudah tumbuh pesat dengan keberaaan Bandara Ngurah Rai, dengan Bali Utara khususnya wilayah Buleleng.





Hari ini Pkl. 07:45 WIB

20% Rumah di Jawa dan Bali Belum Teraliri Listrik

MedanBisnis – Jakarta. PT PLN (Persero) mengklaim hingga saat ini telah mengaliri listrik ke hampir 80% dari total rumah di Pulau Jawa dan Bali. PLN masih menyisakan 20%, namun masih terkendala infrastruktur.
Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer PT PLN Bagyo Riawan mengatakan PLN siap dan mampu untuk mengaliri listrik ke semua daerah di Indonesia, namun persoalannya adalah jalan akses dan lokasi rumah yang sulit untuk mendistribusikan listrik.

"Pengembangan kelistrikan sangat tergantung infrastruktur yang lain. Infrastruktur jalan, bukan karena PLN-nya. Yang jalannya nggak ada, kalau jalannya nggak ada ngangkut materialnya susah," kata Bagyo kepada wartawan, Senin kemarin.

Bagyo mengatakan, perseroan terus berusaha untuk melayani semua lapisan agar teraliri listrik. Hingga saat ini, PLN baru mengaliri listrik ke hampir 80% total rumah di Jawa dan Bali. "20% lagi lah, kira-kira baru 78%," katanya. (dtf)




KAWASAN
Properti Rp 500 Juta Paling Laku di Manado


Senin, 1 Juli 2013 | 17:07 WIB
wikarealty
The Lagoon Tamansari, salah satu properti yang diminati pasar Manado.



MANADO, KOMPAS.com- Kendati pertumbuhan sektor properti terjadi dalam kurun tiga tahun terakhir, namun Manado menjadi kontributor penting terhadap total penjualan properti para pengembang. Terutama properti dengan harga jual Rp 500 juta hingga Rp 1,5 miliar per unit.


Wika Realty yang berkolaborasi dengan Philadelphia Blessing Family mencatat pertumbuhan penjualan atas portofolio The Lagoon Tamansari. Hingga Mei lalu, unit-unit apartemen dan kondotelnya terserap 60 persen dari total 370 unit yang ditawarkan ke publik.

Menurut Direktur Operasional Wika Realty Widyo Praseno, pasar Manado merespon positif tawaran apartemen dan kondotel The Lagoon Tamansari. Padahal jenis properti ini terhitung baru.

"Di luar dugaan kinerja penjualan The Lagoon Tamansari. Ini artinya, pasar Manado sangat potensial dan dapat menyerap properti seharga Rp 500 juta ke atas," ujar Widyo kepada Kompas.com, akhir Juni lalu.

Selain membangun hunian vertikal, kerjasama mereka juga terjalin pada hunian tapak; Tamansari Metropolitan Manado. Perumahan seluas 20 hektar ini menawarkan unit-unit dengan kisaran harga Rp 350 juta hingga Rp 800 juta per unit. Penjualannya pun melesat naik seiring dengan pertumbuhan jumlah dan daya beli kelas menengah di Ibu Kota Sulawesi Utara ini.

Sementara itu PT Kharisma Mitra Sejajar, berhasil memasarkan 34 unit dari total 70 unit Rumah Kharisma yang ditawarkan. Pengembang ini mematok harga jual sekitar Rp 500 juta hingga Rp 800 juta dengan ukuran mulai dari 72-90 meter persegi.

Menurut Direktur Utama Kharisma Mitra Sejajar, William Tanos, profil pembeli Rumah Kharisma adalah pasangan dan keluarga muda yang baru memiliki rumah pertama.

"Mereka berasal dari Manado dan kawasan sekitar dengan latar belakang profesional dan pengusaha komoditi hasil bumi. Mereka membeli properti ini untuk didiami sebagai tempat tinggal, bukan untuk investasi," ujar William kepada Kompas.com, Senin (1/7/2013).

Hal yang sama dibukukan CitraLand. Perumahan dengan kampanye promosi "The City of Blessing" ini sampai memasarkan tiga klaster baru sekaligus yakni Glory Hill, Diamond Hill dan Mirabell Palace dengan rentang harga Rp 800 juta hingga Rp 1,5 miliar per unit.

Tak heran, jika jejak para pengembang tersebut diikuti oleh Bukit Uluwatu Villa yang berencana membangun Alila Tarabitan di atas lahan seluas 10 hektar. Berbeda dengan beberapa pengembangan di atas, Alila Tarabitan menawarkan jumlah unit terbatas. Konsepnya pun private villas.




INOVASI
"Kantung Semar" Menghiasi Jalanan Portland


Senin, 1 Juli 2013 | 17:31 WIB
Lampu berbentuk "Kantong Semar" ini merupakan karya seni sekaligus "produk perkotaan" yang hemat energi. Ia menghubungkan dua kawasan berbeda di Portland, AS.



KOMPAS.com - Sebuah ruas jalan raya di Portland, Oregon, Amerika Serikat bakal lebih semarak berkat karya seniman asal Seattle, Dan Corson. Pasalnya, Corson telah "menghias" jalanan di sana dengan beberapa lampu photo-voltaic setinggi lima meter. Ia memasang lampu-lampu tersebut  di sepanjang NW Davis. Lampu-lampu yang dinamai "Nepenthes" tersebut merupakan karya seni unik berbentuk tanaman "Kantung Semar" atau Nepenthes mirabilis.


Karya Corson ini disebut-sebut sebagai karya yang dapat mengaburkan batas antara seni murni, arsitektur, dan sains. Sekilas, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah. Lampu jalan yang dibuat oleh Corson tersebut tidak hanya cantik, melainkan juga "memikul" misi dan pesan khusus.

Dari sudut pandang tata kota, proyek yang hasil inisiasi Corson ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah perjalanan pejalan kaki antara dua lingkungan penting setempat, yaitu Chinatown dan Pearl District. Sementara itu, lampu yang menggunakan tenaga surya ini juga diharapkan menjadi contoh bagi penggunaan energi terbarukan.

Untuk memenuhi "misi-misi" tersebut, lampu ini dibuat serius. Struktur lampu dibuat dari beberapa lapis kaca fiber tembus pandang. Di dalamnya, lampu-lampu LED diletakkan di sekeliling rangka besi, "tulang punggung" penyangga lampu. Terdapat panel solar yang dibuat khusus pada "pucuk" lampu yang berfungsi sebagai sumber energi.

Setiap lampu "Nepenthes" memiliki bentuk yang sama. Namun, masing-masing punya warna berbeda dan corak yang unik. Saat ini, lampu-lampu tersebut menjadi bagian dari Koleksi Seni Publik Portland.

Regional Arts & Culture Council Portland mengatakan proyek ini merepresentasikan pemenuhan peluang yang dikembangkan, dan dibiayai bersama TriMet, pihak yang bertanggung jawab atas transportasi regional Portland, selama Proyek Mal Transit Portland.

"Kami bertujuan untuk meningkatkan hubungan pejalan kaki dari Old Town/China Town Festival Streets ke Pearl District. TriMet meminta Regional Arts & Culture Council mengambil alih proyek atas nama koleksi seni publik Kota Portland," ujar pernyataan resmi Regional Arts & Culture Council Portland.





Terima kasih,

DPD REI Sumut
Share this article :
 
Copyright © 2014. DPD REI SUMATERA UTARA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website